Minggu, 16 Juni 2013

Tanaman mahkota dewa


Mahkota dewa bisa ditemukan ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias atau di kebun-kebun sebagai tanaman peneduh. Asal tanaman mahkota dewa masih belum diketahui. Nama botaninya Phaleriapapuana, banyak orang yang memperkirakan tanaman irli berasal dari Papua, Irian Jaya. Di sana memang bisa ditemukan tanaman ini.
Mahkota dewa tumbuh subur di tanah yang gembur dan subur pada ketinggian 10-1.200 m dpi. Perdu menahun ini tumbuh tegak dengan tinggi 2,5 m. Batangnya bulat, permukaannya kasar, warnanya cokelat, berkayu, dan bergetah, percabangan simpodial.

Daun tunggal, letaknya berhadapan, bertangkai pendek, bentuknya lansetatau jorong, ujung, dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan licin, warnanya hijau tua, panjang 7-10 cm, lebar 2-5 cm. Bunga keluar sepanjang tahun, letaknya tersebar di batang atau ketiak daun, bentuk tabung, berukuran kecil, berwarna putih, dan harum. Buah bentuknya bulat, diameter 3-5 cm, permukaan licin, beralur, ketika muda warnanya hijau dan merah setelah masak. Daging buah berwarna putih, berserat, dan berair. Biji bulat, keras, dan berwarna cokelat. Berakar tunggang dan berwarna kuning kecokelatan. Perbanyakan dengan cangkok dan bijinya.
  1. Nama Lokal, Nama daerah simalakama (Melayu), makutadewa, makuto mewo, makuto ratu, makuto rojo (Jawa). Nama asing - nama simpilisia Phaleriae Fructus (buah mahkota dewa).
  2. Komposisi, Daun mahkota dewa mengandung antihistamin, alkaloid, saponin, dan polifenol (Lignari). Kulit buah mengandung alkaloid, saponin, dan flavonoid.
  3. Pemanfaatan, Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun; daging dan, kulit buahnya. Daun dan kulit buah bisa digunakan segar atau yang telah dikeringkan, sedangkan daging buah digunakan setelah dikeringkan.
  4. Petunjuk, Kulit buah dan daging buah digunakan untuk: disentri, psoriasis, dan jerawat. Daun dan biji digunakan untuk pengobatan: penyakit kulit, seperti eksim dan gatal-gatal.
Belum diketahui dosis efektif yang aman dan bermanfaat. Untuk obat yang diminum, gunakan beberapa irisan buah kering (tanpa biji). Selama beberapa hari baru dosis ditingkatkan sedikit demi sedikit, sampai dirasakan manfaatnya. Untuk penyakit berat, seperti kanker dan psoriasis, dosis pemakaian kadang harus lebih besar agar mendapat manfaat perbaikan. Perhatikan efek samping yang timbul.

Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!